BAB I
PENDAHULUAN


 Berbagai persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan sampai lembaga pendidikan di era globalisasi dan desentralistik (otonomi daerah) menuntut team work yang solid antara pihak sekolah itu sendiri dengan pihak luar, baik instansi atasan maupun masyarakat. Melalui Manajemen Berbasis Sekolah, maka administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi kunci sukses di dalamnya.

Dan ketika hubungan sekolah dengan masyarakat ini dapat berjalan harmonis dan dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif, efisien dan berhasil sehingga

 
BAB I PENDAHULUAN 

 A.    PENDAHULUAN Berbicara mengenai pendidikan Islam sama dengan bicara peradaban manusia. Hal ini disebabkan karena usia pendidikan Islam sama dengan usia peradaban manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an bahwa nabi Adam a. s. sebagai manusia pertama yang dididik Allah dengan berbagai pengetahuan tentang nama-nama benda di sekitarnya.[1] Meskipun pada waktu itu belum ada landasan ysng jelas tentang kurikulum yang digunakan, namun proses pendidikan yang dialami nabi Adam a.s. terkenal dengan genealogi pendidikan.

Adapun kurikulum dalam pendidikan Islam dimulai pada era nabi Muhammad yang mengajarkan Islam kepada para sahabatnya di masjid Nabawi di madinah. Waktu itu kurikulum yang digunakan adalah

[1] Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, Juz I, 2003, hlm. 113.


 
PENDAHULUAN

Satu aspek yang sangat relevan dengan perkembangan bahasa menurut perspektif Islam ialah seni. Seni adalah sesuatu yang indah. Ia merupakan satu fenomena yang menjadi idaman setiap insan, kahalusan akhlak dan sentuhan jiwa telah menyemarakan lagi hati seseorang untuk menjadikan seni sebagai idaman. Seorang yang mempunyai jiwa yang halus akan melahir nilai-nilai seni yang lembut, manakala kekasaran sifat dan akhlah seorang akan membentuk seni yang kurang mendapat perhatian orang lain, dalam ertikata lain ia akan memudahkan seseorang menilai diri orang lain melalui sikap dan percakapan serta akhlak.

Umumnya seni adalah satu perkara yang boleh didefinisikan sebagai manifestasi daripada perasaan dan fikiran dengan

 
BAB I
PENDAHULUAN

Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.

Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajarannya, Alquran dan Hadis, tampak amat ideal dan agung. Islam mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkan kepedulian sosial, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, egaliter, kemitraan, anti-feodalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan bersikap positif lainnya.

Menurut Fazlur Rahman secara eksplisit dasar ajaran Alquran adalah 

 
PENDAHULUAN

Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di mana Islam menjadi trendsetter sebuah peradaban modern. Peradaban yang dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini.

Masa kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah Khilafah Islamiyah di Madinah. Tongkat kepemimpinan bergantian dipegang oleh Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, dan seterusnya. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini Islam berkembang pesat. Perluasan wilayah menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya penyebarluasan Islam ke seluruh penjuru dunia. Islam datang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia. Penaklukan wilayah-wilayah, adalah

 
(Tinjauan Sejarah dan Kajian Kepustakaan)

 

A. Penegrtian Sejarah Islam

Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh dan sirah, atau dalam bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ‘Ilmu Tarikh’ ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.[1]

Sedangkan menurut pengertian istilah, al-tarikh berarti; ’’sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia’’.[2]

Dalam bahasa Indonesia sejarah berarti: silsilah; asal-usul (keturunan); kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sedangkan Ilmu Sejarah adalah ’’pengetahuan atau uraian peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau’’.[3]

Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang berarti orderly description of past events (uraian secara berurutan tentang kejadian-kejadian masa lampau). [4]

Menurut Ibnu Khaldun, sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa masa lampau, tetapi juga 

 
Bab I

Pendahuluan
  Membicarakan dunia pendidikan islam khususnya relasi antara seorang murid dengan gurunya serta proses pembelajaran dimana merujuk pada konsep ulama salaf harus memperhatikan landasan inti atau poinnya. Salah satu karangan ulama salaf yang terkenal dengan karyanya yang fenomenal  yaitu ta’lim muta’alim mengingatkan pada inti kesuksesan dari proses pembelajan yang kali ini sering diterapkan di dunia pesantren. Diantaranya adalah:

Keberhasilan seseorang mendapat anugerah ilmu nafi’' dan muntafa' bih adalah karena melibatkan tiga faktor yang sangat dominan, yaitu: Pertama, Fadhol dari Allah, karena memang diajar oleh-Nya (alladzi 'allama bil qolam. 'Allamal insaana maa lam ya'lam). Untuk memperoleh fadhol ini, 

 
BAB I

PENDAHULUAN

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.

Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Namun dari beberapa 

 
Al Mujmal dan Al Mubayyan

Pengertian

Al-mujmal
Al-Mujmal
pada bahasa ialah daripada perkataan al-jaml yang bermaksud percampuran. Manakala dari segi istilah pula bermaksud sesuatu (lafaz) yang mempunyai dalālah lebih daripada satu yang tiada kelebihan antara satu sama lain ( Muhammad Adib bin Samsudin 2009 ). Selain itu, al-Mujmal juga membawa maksud ungkapan yang mengandungi banyak makna, namun makna yang dimaksudkan di antara makna-makna tersebut tidak jelas sehingga diteliti dan dikaji secara mendalam( Abd Latif Muda dan Rosmawati Ali 2001 : 352 ).

Di samping itu mujmal membawa maksud yang terjumlah, yang terkumpul dan yang tersembunyi. Di dalam ilmu usul fiqh, ditujukan kepada satu perkataan dalam satu susunan yang mempunyai dua erti yang sama beratnya. Tegasnya di sini, mujmal itu merupakan satu lafaz dalam satu susunan yang maksudnya tidak dapat ditentukan melainkan

 
BAB I

Pendahuluan

Pada waktu yang lampau, pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya mengenai pekerjaan mengajar melulu dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, member tugas-tugas dan memeriksanya.

Waktu dan keadaan demikian di sekolah-sekolah kita sekarang telah dan sedang berlalu dengan cepat. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan bebagai persoalan yang dihadapi oleh sekolah yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya.

Dalam banyak hal pekerjaanya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata usaha sekolah, dan berbagai pejabat inspeksi lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin